 |
PANEN Komadan Kodim 0705/Magelang Letnan Kolonel Arm I Made Gede Antar, S.Sos bersama Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, MH, SIK sedang melaksanakan panen bersama di kelurahan Cacaban, Magelang Tengah.
|
MAGELANG - Dandim 0705 Magelang Letkol Arm I
Made Gede Antara terkejut sekaligus heran, karena Kota Magelang yang
merupakan Kota kecil bisa melaksanakan panen raya dengan hamparan sawah seluas
8 hektar. "Ini membuat saya terkejut sekaligus heran, di Kota kecil ini
ada sawah yang luas juga ya," katanya saat Panen Raya yang diadakan
Dispeterikan Kota Magelang bersama Kodim 0705/Magelang dan Polres Magelang Kota
di areal persawahan Tuk Songo Cacaban, Senin, (21/9).
Di balik rasa terkejutnya, ia merasa bangga karena Kota
Magelang yang hanya memiliki luas 18,12 ribu M2 ini masih memiliki areal sawah
dengan luas 8 hektar dalam satu hamparan. Meskipun di kanan kiri sudah banyak
rumah, namun hamparan sawah ini menjadi kebanggaan tersendiri. Disaat kota lain
sudah dipenuhi dengan bangunan-bangunan pusat perbelanjaan, namun disini masih
ada sawah.
"Di kabupaten Magelang saja tidak memiliki sawah dengan
luas itu dalam satu hamparan. Berbanggalah petani Kota Magelang," katanya.
Gede kemudian mengingatkan kepada petani untuk tetap menanam
padi agar kebutuhan dalam negri tercukupi. "Kalau petani tidak mau lagi
menanam padi, saya khawatir kita akan impor padi dari negara lain. Kalau itu
terjadi, maka kita akan bergantung pada negara itu serta di dikendalikan,"
ucap lulusan SMA Taruna Nusantara Magelang angkatan ke II itu.
Para petani juga sudah sepatutnya bangga karena presiden
sekarang ini sangat memperhatikan pertanian. Warga Indonesia harus bisa menjaga
kadaulatan pangan di dalam negri sendiri.
"Karenanya saya sangat mendukung upaya Presiden dalam
mewujudkan swasembada padi ," imbuhnya.
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Sri
Retno Murtiningsih mengatakan, meski hanya memiliki luas 18,12 km2,
namun Kota Magelang masih mampu memberi kontribusi hasil pertanian yang
cukup besar bagi provinsi Jawa Tengah. Hingga akhir tahun 2014 lalu, total
produksi gabah kering panen sebanyak 3.182 ton/ha dengan luasan sawah 209
hektar.
Tahun 2015 ini, ia optimis Kota Magelang mampu
memproduksi hingga 3.211 ton/ha gabah kering panen atau naik sekitar satu
persen. Hingga awal September lalu sudah diproduksi sekitar 2.403 ton/ha atau
naik 2,5 persen dari September 2014 lalu yang mencapai 2.344 ton/ha.
Sri merasa optimis bisa tercapai karena banyaknya dukungan
yang luar biasa dari banyak pihak.
Dia menuturkan, guna mencapai target, pihaknya
melakukan beberapa langkah strategis. Antara lain menerapkan model tanam padi
sawah jajar legowo, pengairan berselang, penggunaan benih berlabel, tanam bibit
muda, dan pemupukan secara berimbang. Pihaknya juga mendukung petani dalam peningkatan produksi
padinya. Antara lain dapat dilakukan dengan optimalisasi pengelolaan dan
pemanfaatan unit hand tractor yang sudah ada di kelompok tani/gapoktan,”
katanya.
Selain itu, katanya dilakukan pula langkah antisipasi
terhadap cuaca ekstrim yang terjadi sepanjang tahun ini, yakni dengan
mengusulkan pengadaan pompa air. Pihaknya berharap pemerintah pusat atau
provinsi dapat mengabulkan usulan tersebut.
Disisi lain, meski mampu melampaui target produksi, namun
jumlah itu belum mampu mencukupi kebutuhan untukwarga Kota Magelang sendiri.
Karenanya, Kota Magelang masih bergantung pada kota lain untuk memenuhi
kebutuhan beras.
Panen raya ini sendiri diikuti Dandim 0705/Magelang, Letkol
Arm I Made Gede Antara, Kapolres Magelang Kota, AKBP Edi Purwanto, dan Camat
Magelang, Tengah Triyanto Sutrisno serta perwakilan beberapa petani. Sawah
lokasi panen raya seluas 8 hektar dengan produksi 6-7 ton/hektar. ( Serka
Sakimun )