Pakis, Magelang- Danramil 08 Pakis Kodim 0705/Magelang membuka
Pagelaran Kesenian Budaya Tradisional Klasis GKJ Se Kabupaten dan Kota
Magelang.Minggu (17/7). Tepatnya pukul 08.00 Wib Komandan Koramil 08 Pakis
Kodim 0705/Magelang Kapten Inf Subagyo secara resmi membuka festival kesenian
budaya tradisional klasik GKJ se wilayah Magelang di Desa Bono Kajangkoso
Kecamatan Pakis.
Pagelaran yang di langsungkan di
halaman rumah saudara Wadi Rt 03 Rw 02 Bono Kajangkoso ini di ikuti oleh 32
kelompok kesenian yang berasal dari perwakilan Gereja Kristen Jawa yang
tersebar di seluruh wilayah Magelang baik kota maupun kabupaten. Dalam
pementasan kesenian masing-masing kelompok secara bergantian memainkan atraksinya
dengan durasi waktu ± 20 menit sehingga dapat secara maksimal dalam
mempertontonkan kemampuan seni masing-masing.
Adapun jenis kesenian yang tampil
dalam festival diantaranya Soreng, Jatilan, Topeng Ireng, Kobro Dut, Ndolalak
yang kesemuanya sudah mengalami berbagai macam variasi dari gerakan tarian
serta aransement musik yang inovatif yang kesemuanya adalah seni tradisional
yang selama ini menjadi hiburan faforit warga Magelang.
Kegiatan yang dihadiri oleh Camat
Pakis, perwakilan dari dinas Kebudayaan dan Pariswisata Kabupaten Magelang
serta para pendeta berlangsung meriah ditambah lagi para warga masyarakat yang
antusias memgikuti acara hingga akhir. Dalam sambutanya Danramil 08 Pakis
menyampaikan selamat atas pagelaran seni tradisional budaya antar gereja GKJ,
semoga melalui moment ini akan menambah khasanah kebudayaan kita serta akan
mempererat persatuan bagi umat kristiani di seluruh wilayah Magelang pada
khususnya dan bagi seluruh warga masyarakat disekelilingnya.
"Dengan kegiatan seperti ini
juga akan menjadikan sarana komunikasi bagi semua elemen masyarakat yang
tentunya akan memberikan pengaruh positif bagi kehidupan yang penuh keaneka
ragaman dimasyarakat" ujar Kapten Subagio.
Sementara itu Ketua penyelenggara festival
saudara Waloeyo menyampaikan harapanya melalui pagelaran kesenian antar gereja
GKJ dapat memberikan hiburan bagi semua lapisan masyarakat khususnya kecamatan
Pakis."Melalui festival juga sebagai cara untuk nguri-uri kabudayaan guna
memupuk serta mempertahankan tradisi yang sudah ada" kata waluyo. Semua
jangan sampai luntur bahkan hilang, karena itu semua merupakan peninggalan
leluhur kita yang adiluhung, imbuhnya. Kita sebagai pewaris harus selalu
meneruskan serta mempertahankan apa yang ditinggalkan leluhur kita. Banyak suri
tauladan serta hikmah yang dapat kita ambil dari kebudayaan peninggalan leluhur
kita untuk kehidupan akan datang, jelas Waloeyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar