Selasa, 26 Juli 2016

Pembukaan Pagelaran Seni Budaya Tradisional di Kecamatan Pakis



Pakis, Magelang- Danramil 08 Pakis Kodim 0705/Magelang membuka Pagelaran Kesenian Budaya Tradisional Klasis GKJ Se Kabupaten dan Kota Magelang.Minggu (17/7). Tepatnya pukul 08.00 Wib Komandan Koramil 08 Pakis Kodim 0705/Magelang Kapten Inf Subagyo secara resmi membuka festival kesenian budaya tradisional klasik GKJ se wilayah Magelang di Desa Bono Kajangkoso Kecamatan Pakis.
Pagelaran yang di langsungkan di halaman rumah saudara Wadi Rt 03 Rw 02 Bono Kajangkoso ini di ikuti oleh 32 kelompok kesenian yang berasal dari perwakilan Gereja Kristen Jawa yang tersebar di seluruh wilayah Magelang baik kota maupun kabupaten. Dalam pementasan kesenian masing-masing kelompok secara bergantian memainkan atraksinya dengan durasi waktu ± 20 menit sehingga dapat secara maksimal dalam mempertontonkan kemampuan seni masing-masing.
Adapun jenis kesenian yang tampil dalam festival diantaranya Soreng, Jatilan, Topeng Ireng, Kobro Dut, Ndolalak yang kesemuanya sudah mengalami berbagai macam variasi dari gerakan tarian serta aransement musik yang inovatif yang kesemuanya adalah seni tradisional yang selama ini menjadi hiburan faforit warga Magelang.
Kegiatan yang dihadiri oleh Camat Pakis, perwakilan dari dinas Kebudayaan dan Pariswisata Kabupaten Magelang serta para pendeta berlangsung meriah ditambah lagi para warga masyarakat yang antusias memgikuti acara hingga akhir. Dalam sambutanya Danramil 08 Pakis menyampaikan selamat atas pagelaran seni tradisional budaya antar gereja GKJ, semoga melalui moment ini akan menambah khasanah kebudayaan kita serta akan mempererat persatuan bagi umat kristiani di seluruh wilayah Magelang pada khususnya dan bagi seluruh warga masyarakat disekelilingnya.
"Dengan kegiatan seperti ini juga akan menjadikan sarana komunikasi bagi semua elemen masyarakat yang tentunya akan memberikan pengaruh positif bagi kehidupan yang penuh keaneka ragaman dimasyarakat" ujar Kapten Subagio.
Sementara itu Ketua penyelenggara festival saudara Waloeyo menyampaikan harapanya melalui pagelaran kesenian antar gereja GKJ dapat memberikan hiburan bagi semua lapisan masyarakat khususnya kecamatan Pakis."Melalui festival juga sebagai cara untuk nguri-uri kabudayaan guna memupuk serta mempertahankan tradisi yang sudah ada" kata waluyo. Semua jangan sampai luntur bahkan hilang, karena itu semua merupakan peninggalan leluhur kita yang adiluhung, imbuhnya. Kita sebagai pewaris harus selalu meneruskan serta mempertahankan apa yang ditinggalkan leluhur kita. Banyak suri tauladan serta hikmah yang dapat kita ambil dari kebudayaan peninggalan leluhur kita untuk kehidupan akan datang, jelas Waloeyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar