Magelang
Kota---Ribuan masyarakat tumpah ruan disisi timur Alun-alun Magelang
dan sepanjang Jalan Pemuda, Sabtu (26/8/2017). Mereka berbondong-bondong
datang dari berbagai sudut Magelang ke pusat Kota Magelang hanya ingin
menyaksikan karnaval pembangunan .
Karnaval yang merupakan rangkaian peringatan HUT RI ke 72 sedikitnya ada 111 perserta dari berbagai instansi yang turut serta memeriahkan agenda tahunan Kota Magelang itu. Display Marching Band Caka Lokananta Akademi Militer (Akmil) Magelang menjad pembuka karnaval pembangunan itu.
Topeng Ayu yang ditampilkan Polresta Magelang, Korps Wanita AD ( Kowad) Dishub, Satpol PP dan Kejaksaan Negeri Kota Magelang pun mampu menghanyutkan beberapa jajaran Forpimda Kota Magelang untuk ikut menari. Bahkan Walikota Magelang, Sigit Widyonindito yang mengenakan kostum layaknya Bung Karno lenglap dengan tongkat komandonya dengan ditemani Wakil Walikota Windarti Agustina, Kapolresta Magelang, AKBP Hari Purnomo, Sekda, serta beberapa anggota DPRD Kota Magelang pun turut serta menari.
Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Bahkan sebagian terpaksa naik ke atas pohon untuk sekedar menyaksikan karnaval yang menampilkan kesenian, mobil hias, peragaan kostum, maupun kekhasan daerah di Kota Magelang.
Karnaval yang merupakan rangkaian peringatan HUT RI ke 72 sedikitnya ada 111 perserta dari berbagai instansi yang turut serta memeriahkan agenda tahunan Kota Magelang itu. Display Marching Band Caka Lokananta Akademi Militer (Akmil) Magelang menjad pembuka karnaval pembangunan itu.
Topeng Ayu yang ditampilkan Polresta Magelang, Korps Wanita AD ( Kowad) Dishub, Satpol PP dan Kejaksaan Negeri Kota Magelang pun mampu menghanyutkan beberapa jajaran Forpimda Kota Magelang untuk ikut menari. Bahkan Walikota Magelang, Sigit Widyonindito yang mengenakan kostum layaknya Bung Karno lenglap dengan tongkat komandonya dengan ditemani Wakil Walikota Windarti Agustina, Kapolresta Magelang, AKBP Hari Purnomo, Sekda, serta beberapa anggota DPRD Kota Magelang pun turut serta menari.
Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Bahkan sebagian terpaksa naik ke atas pohon untuk sekedar menyaksikan karnaval yang menampilkan kesenian, mobil hias, peragaan kostum, maupun kekhasan daerah di Kota Magelang.
Seperti
diutarakan Sutinen (35), warga Tampir Candimulyo yang datang bersama
anak dan tetangga kampungnya. Ia begitu bersemangat menyaksikan
karnaval, terlebih anaknya yang masih masih duduk di bangku PAUD sampai
menangis ingin melihat langsung.
”Setiap tahun saya tidak pernah absen melihat karnaval 17-an, meskipun memang padat sekali. Tapi tidak apa-apa, karena anak-anak juga senang. Karnavalnya menarik, apalagi banyak mobil hias yang juga bagus,” ujarnya di sela saat menonton.
Begitu pula diutarakan Suyadi (47), pengunjung yang berasal dari Margorejo Tempel, Sleman. Dirinya mengaku terkesan melihat acara karnaval yang juga menampilkan berbagai kesenian khas Kota Magelang.
Suyadi menceritakan, dia sudah sering kali menyaksikan karnaval di berbagai daerah. Namun baru karnaval di Kota Magelang yang menyajikan kolaborasi teatrikal perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan wilayahnya dari penjajah.
”Setiap tahun saya tidak pernah absen melihat karnaval 17-an, meskipun memang padat sekali. Tapi tidak apa-apa, karena anak-anak juga senang. Karnavalnya menarik, apalagi banyak mobil hias yang juga bagus,” ujarnya di sela saat menonton.
Begitu pula diutarakan Suyadi (47), pengunjung yang berasal dari Margorejo Tempel, Sleman. Dirinya mengaku terkesan melihat acara karnaval yang juga menampilkan berbagai kesenian khas Kota Magelang.
Suyadi menceritakan, dia sudah sering kali menyaksikan karnaval di berbagai daerah. Namun baru karnaval di Kota Magelang yang menyajikan kolaborasi teatrikal perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan wilayahnya dari penjajah.
Seperti yang ditampilkan dalam karnaval kemerdekaan tahun ini bahwa sebagai penutup kegiatan karnaval, Kodim 0705/Magelang bersama Komunitas Magelang Kembali menampilkan teatrikan perjuangan "Senja Merah di Magelang". Dihadapan panggung kehormatan peserta teatrikal menampilkan perjuangan masyarakat dan pemuda Magelang dalam merebut dan mempertahankan wilayahnya.
Senja Merah di Magelang yang dikomandoi oleh Danramil Magelang Tengah Mayor Inf Joko Nugroho tersebut bisa memukau dan menghibur ribuan pengunjung. Adegan - adegan perjuangan yang menggambarkan perjuangan pemuda dan masyarakat Magelang setidaknya memberikan pengertian dan pemahaman bahwa di Kota Magelang juga terjadi pergolakan melawan penjajah.
"Baru kali ini saya melihat karnval yang dikolaborasikan dengan aksi teatrikal yang bisa menjadi contoh dan ketauladanan bagi generasi sekarang" ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar