Magelang-
Kegiatan Upsus bidang pertanian khususnya komoditi padi terus digalakkan guna
tercapainya swasembada pangan. Tanam pola SRI (System of Rice Intensification) diaplikasikan dilahan Demlot
Koramil 13/Mungkid di Dusun Pare Desa Blondo. Kamis (25/2).
Kegiatan tanam dengan pola SRI
dihadiri oleh Kasdim 0705/Magelang, Pasiter dan Danramil 13/Mungkid Kapten Arm
Suryo yang menanam di lahan Demlot seluas 1000 m2 Koramil 13/Mungkid dengan varietas Rojolele.
S.R.I. adalah teknik budidaya
padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan cara mengubah
pengelolaan tanaman, tanah, air, dan unsur hara. Metode S.R.I. ini terbukti
telah berhasil meningkatkan produktivitas padi sebesar 50 % bahkan di beberapa
tempat mencapai lebih dari 100 %.Teknik S.R.I. ini telah berkembang di 36
negara termasuk Indonesia. Dalam budidaya padi metode S.R.I. ini ada beberapa
prinsip yang menjadi ketentuan yaitu tanam bibit muda berusia kurang dari
12 hari setelah sebar (hss) ketika bibit masih berdaun 2 helai. tanam
bibit satu lubang satu batang dengan jarak tanam biasa 25 Cm x 25 Cm, 30 Cm x
30 Cm atau legowo 2, pindah tanam harus hati-hati karena batang masih
lemah dan akar tidak putus dan ditanam tidak dalam, Pemberian air
maksimal 2 Cm dengan cara intermitten (berselang), penyiangan sejak awal
pada umur 10 hari dan diulang sampai 3 kali dengan interval 10 harian, upayakan
menggunakan pupuk organik.Kelebihan S.R.I. dibandingkan dengan tanam padi
secara biasa petani (konvensional) adalah tanaman hemat air, hemat biaya
benih, hemat waktu karena panen lebih awal, produksi bisa
meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar