Ngablak- Koramil 07 Ngablak Kodim 0705/magelang
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan Komunikasi Sosial dengan muspika
Kecamatan Ngablak dan para tokoh masyarakat
bertempat di Aula Koramil 07/Ngablak yang diikuti sekitar 40 orang.
Sabtu (28/05).
Hadir dalam kegiatan antara lain danramil 07
Ngablak Kapten Inf Abtiyanto TC, sekretaris kecamatan Budi Riyanto S. Sos,
anggota polsek ngablak Aiptu Sumarno, para kepala desa, para tokoh masyarakat sekecamatan
Ngablak.
Dalam sambutanya Danramil 07 Ngablak menyampaikan
tentang Proxy war beliau menyampaikan bahwa "proxy war tidak melalui
kekuatan militer, tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan berbangsa dan
bernegara. Baik melalui politik, melalui ekonomi, sosial budaya, termasuk
hukum,” jelas danramil.Danramil menjelaskan, proxy war merupakan sebuah
konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk
menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik
langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.Dalam proxy war, tidak bisa
terlihat siapa lawan dan siapa kawan. “Dilakukan non state actor, tetapi
dikendalikan pasti oleh sebuah negara,” imbuh Danramil.
Indikasi proxy war di Indonesia, antara lain
adalah gerakan separatis dan gerakan radikal kanan/kiri, demonstrasi massa
anarkis, sistem regulasi dan perdagangan yang merugikan, peredaran narkoba,
pemberitaan media yang provokatif, tawuran pelajar, bentrok antar kelompok,
serta penyebaran pornografi, seks bebas, dan gerakan LGBT.
Menurut Danramil, ada banyak negara yang ingin
menguasai sumber daya alam Indonesia melalui proxy war. Hal tersebut terjadi
karena kesuburan tanah Indonesia, posisi geografis yang sangat strategis,serta
memiliki kekayan alam hayati dan non hayati yang luar biasa.“Kita harus bijak
dan bersatu karena ancaman kedepan semakin kompleks dan nyata. Kita perlu
antisipasi sejak dini,” ujar danramil.
Kegiatan komunikasi sosial di koramil 07/ngablak
dilaksanakan dalam keadaan tertib dan aman sampai dengan selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar