Rabu, 23 Agustus 2017

Security TWC Borobudur Ikuti Bela Negara di Kodim 0705/Magelang

Magelang—Sebanyak 41 personel perngamanan Taman Wisata Candi ( TWC ) Borobudur mengikuti kegiatan pendidikan bela Negara di Kodim 0705/Magelang.
Pendidikanan bela negara yang rencananya diselenggarakan selama tiga hari dibuka oleh Komandan Kodim 0705/Magelang, Lekol Inf Hendra Purwanasari. Pembukaan tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Keamanan TWC Borobudur, Prambanan dan Boko Kolonel InfPutro Lelono dan Kepala Unit TWCB Krisna Murti.

Dakam sambutannya Dandim mengatakan upaya pembelaan negara, selain dilakukan oleh TNI dan Polri sebagai komponen utama, juga dilakukan oleh warga negara atau rakyat sebagai komponen cadangan dan pendukung. Sebagai komponen cadangan dan pendukung, warga negara diwajibkan untuk turut serta dalam upaya pembelaan negara. Dalam kondisi normal, warga negara melakukan pembelaan negara berdasarkan kedudukan dan perannya masing-masing. Namun, dalam kondisi darurat yang genting dan memaksa, warga negara diharuskan untuk turut melakukan pembelaan negara secara fisik dengan ikut bertempur dan berperang mengangkat sejata melawan musuh.

Semua warga negara berhak sekaligus berkewajiban dalam upaya pembelaan negara. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban pembelaan negara dalam situasi dan kondisi normal, warga negara dapat memilih beberapa alternatif yang tersedia. Jika menghendaki ikut terlibat sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan dan keamanan, warga negara dapat mendaftar menjadi anggota TNI atau Polri. Jika berminat mewujudkan upaya pembelaan negara melalui jalur di luar TNI dan Polri, warga negara dapat mendaftar menjadi anggota organisasi sipil yang bergerak dalam bidang pertahanan dan pengamanan wilayah, keresimenan, pertolongan, dan sejenisnya.
Anda mungkin pernah menyaksikan langsung petugas Hansip (sekarang Linmas, perlindungan masyarakat) sedang mengamankan kegiatan tertentu atau petugas satpam sedang berjaga-jaga di sebuah instansi. Anda barangkali juga pernah melihat petugas palang merah atau SAR (search and rescue) sedang memberikan pertolongan kepada para korban kecelakaan atau bencana alam.

Nah, semua pelaksanaan tugas tersebut tidak lain adalah bagian dari upaya pembelaan negara yang dilakukan oleh penduduk sipil dalam kedudukannya sebagai warga negara. Keterlibatan warga negara dalam organisasi atau kegiatan tersebut merupakan bagian dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang pelaksanaannya melibatkan TNI, Polri, dan seluruh unsur rakyat.

Dalam pelatihan ini nantinya para tenaga security akan mnerima materi teori dan praktek. Adapun materi yang diberikan adalah Pancasila, Wawasan Kebangsaan, Cegah Dini Deteksi Dini, Proxy War dan Radikalisme.

Selain itu, peserta pelatihan juga akan diiisi materi baris – berbaris baik secara teori maupun praktek.  Untuk melatih kedisiplinan dan kerja sama secara berkelompok peserta juga akan menerima kegiatan out bond yang dipadukan dengan ketangkasan dalam mengatasi rintangan.

Lebih lanjut Dandim mengatakan karena tempat bekerja atrau obyek yang dijaga oleh para peserta adalah Candi Borobudur yang merupakan symbol 7 ikon internasional maka Dandim memandang perlu para peserta dibekali dengan materi radikalisme. Tujuannya adalah untuk mendukung tugas-tugas dalam menjaga dan mengamankan obyek tersebut. Karena apabila terjadi sesuatu di Candi Borobudur maka seantero dunia akan memberitakannya. Karea Borobudur bukan hanya Cagar Budaya Nasional tapi juga bagian dari keajaiban dunia.

“Pelatihan ini menjadi bekal bagi tenaga pengamanan TWC Borobudur”pungkas Dandim.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar