Magelang—Sebanyak
41 personel perngamanan Taman Wisata Candi ( TWC ) Borobudur mengikuti kegiatan
pendidikan bela Negara di Kodim 0705/Magelang.
Pendidikanan bela negara yang rencananya diselenggarakan
selama tiga hari dibuka oleh Komandan Kodim 0705/Magelang, Lekol Inf Hendra
Purwanasari. Pembukaan tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Keamanan TWC
Borobudur, Prambanan dan Boko Kolonel InfPutro Lelono dan Kepala Unit TWCB
Krisna Murti.
Dakam sambutannya Dandim mengatakan
upaya pembelaan negara, selain dilakukan oleh TNI dan Polri sebagai komponen
utama, juga dilakukan oleh warga negara atau rakyat sebagai komponen cadangan
dan pendukung. Sebagai komponen cadangan dan pendukung, warga negara diwajibkan
untuk turut serta dalam upaya pembelaan negara. Dalam kondisi normal, warga
negara melakukan pembelaan negara berdasarkan kedudukan dan perannya
masing-masing. Namun, dalam kondisi darurat yang genting dan memaksa, warga
negara diharuskan untuk turut melakukan pembelaan negara secara fisik dengan
ikut bertempur dan berperang mengangkat sejata melawan musuh.
Semua warga negara berhak sekaligus berkewajiban dalam
upaya pembelaan negara. Untuk melaksanakan hak dan kewajiban pembelaan negara
dalam situasi dan kondisi normal, warga negara dapat memilih beberapa
alternatif yang tersedia. Jika menghendaki ikut terlibat sebagai komponen utama
dalam sistem pertahanan dan keamanan, warga negara dapat mendaftar menjadi
anggota TNI atau Polri. Jika berminat mewujudkan upaya pembelaan negara melalui
jalur di luar TNI dan Polri, warga negara dapat mendaftar menjadi anggota
organisasi sipil yang bergerak dalam bidang pertahanan dan pengamanan wilayah,
keresimenan, pertolongan, dan sejenisnya.
Anda mungkin pernah menyaksikan
langsung petugas Hansip (sekarang Linmas, perlindungan masyarakat) sedang
mengamankan kegiatan tertentu atau petugas satpam sedang berjaga-jaga di sebuah
instansi. Anda barangkali juga pernah melihat petugas palang merah atau SAR (search
and rescue) sedang memberikan pertolongan kepada para korban kecelakaan
atau bencana alam.
Nah, semua pelaksanaan tugas tersebut
tidak lain adalah bagian dari upaya pembelaan negara yang dilakukan oleh
penduduk sipil dalam kedudukannya sebagai warga negara. Keterlibatan warga
negara dalam organisasi atau kegiatan tersebut merupakan bagian dari sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang pelaksanaannya melibatkan TNI,
Polri, dan seluruh unsur rakyat.
Dalam pelatihan ini nantinya para tenaga security akan
mnerima materi teori dan praktek. Adapun materi yang diberikan adalah
Pancasila, Wawasan Kebangsaan, Cegah Dini Deteksi Dini, Proxy War dan
Radikalisme.
Selain itu, peserta pelatihan juga akan diiisi materi baris
– berbaris baik secara teori maupun praktek.
Untuk melatih kedisiplinan dan kerja sama secara berkelompok peserta
juga akan menerima kegiatan out bond yang dipadukan dengan ketangkasan dalam
mengatasi rintangan.
Lebih lanjut Dandim mengatakan karena tempat bekerja atrau
obyek yang dijaga oleh para peserta adalah Candi Borobudur yang merupakan
symbol 7 ikon internasional maka Dandim memandang perlu para peserta dibekali
dengan materi radikalisme. Tujuannya adalah untuk mendukung tugas-tugas dalam
menjaga dan mengamankan obyek tersebut. Karena apabila terjadi sesuatu di Candi
Borobudur maka seantero dunia akan memberitakannya. Karea Borobudur bukan hanya
Cagar Budaya Nasional tapi juga bagian dari keajaiban dunia.
“Pelatihan ini menjadi bekal bagi tenaga pengamanan TWC
Borobudur”pungkas Dandim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar