Rabu, 23 Agustus 2017

Security TWC Borobudur Terima Materi Radikalisme

Magelang-- Sebagai rangkaian kegiatan pelatihan belanegara, Pasi Intel Kodim 0705/Magelang Kapten Inf I Ketut Kuku Aw  memberikan pembekalan Bela Negara kepada anggota security Taman Wisata Candi Borobudur di Ops Room Kodim 0705/Magelang, Rabu (23/08).

Diawal pemberian materi radikalisme Kapten Ketut  mengatakan, para security dapat menjadi contoh dalam bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Kapten Inf Ketut juga mengingatkan bahwa sejarah Indonesia yang ditindas, diperas dan dibelenggu kebebasan hak-haknya oleh penjajah, telah melahirkan perlawanan di berbagai wilayah Indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh, Bangsa Indonesia kemudian bangkit bersatu padu mengusir penjajah. Rasa Kebangsaan yang muncul sebenarnya merupakan sublimasi dari Sumpah Pemuda yang telah menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati dan disegani bangsa-bangsa di dunia. Bangsa Indonesia lahir dari buah persatuan bangsa yang solid dan kesediaan saling berkorban dalam waktu yang panjang dari para pendahulu kita .

“Kita jangan sampai lupa sejarah bangsa, karena bila dibiarkan dapat dipastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai ini akan terpecah pecah, dan pada gilirannya akan memudahkan kekuatan asing masuk ke wilayah kita seperti terjadi pada jaman penjajahan dahulu” ujar Kapten Ketut.

Setelah Indonesia merdeka bukan berarti perjuangan bangsa telah selesai. Berbagai macam ancaman dan rongrongan terhadap bangsa Indonesia selalu silih berganti. Baik ancaman dari negara luar maupun rongrongan dari bangsa sendiri.
Saat ini ada dua radikal yaitu radikal kanan dan kiri. Kedua paham tersebut  yang intinya merubah sesuatu yang mengambil  dengan cara kekerasan.
Radikal kanan merupakan gerakan yang mempunyai karateristik fanatik terhadap pendapatnya, dan menganggap kafir bagi yang tidak sepaham dan memaksa kehendak dengan kekerasan. Sedangkan radikal kiri merupakan ajaran yang menghapus hak milik perorangan serta tidak mengakui adanya Tuhan.

Berdasar pengalaman sejarah, maka Kapten Ketut mengingatkan kepada para peserta pelatihanb bela Negara agar selalu waspada terhadap munculnya kelompok – kelompook tertentu yang ingin merusak Negara Indonesia.

Situasi saat ini sudah semakin nyata bahwa ancaman kelompok tertentu berani menampakan diri. Kelompok yang sudah punya track record sebagai pemberontak dan merupakan ancaman serius bangi bangsa harus kita sikapi dan kita hadapi demi kelangsungan dan keselamatan bangsa Indonesia.

KaptenInf Ketut memberikan contoh beberapa peristiwa ytang dilakukan oleh sekelompok orang ternyata berdampak besar bagi Negara Indonesia. Kelompok eksrim saat ini tentu akan memanfaatkan situasi guna mencapia tujuan kelompoknya.

Mengatisipasi hal tersebut Kapten Ketut meminta sebagai tenaga keamanan hendaknya selalu mebingkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan – kemungkinan. Sehingga segala ancaman yang akan timbul dapat dicegah.


“Sebagai petugas keamanan obyek Candi Borobudur, diharapkan satpam mempunyai naluri intelijen yang tinggi sehingga mampu mengatasi segala sesuatu yang kemungkinan muncul” pinta Kapten Ketut. (Hombing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar