Magelang(Pendimmgl) ---
Ratusan masyarakat Lingkungan Sutan Kelurahan Sumberejo Kecamatan Mertoyudan
antusias menyaksikan film dokumenter fakta sejarah kelam masa lalu pengkhianatan
G 30 S PKI, Selasa malam (19/9).
Pemutaran
film Pengkhianatan G 30 S PKI yang diprakarsai oleh Koramil 11 Mertoyudan Kodim
0705/Magelang tersebut bekerja sama dengan panitia “Sutan Festival 1 Syuro”.
Pemutaran film tersebut merupakan upaya untuk mengingat kembali bahwa pada masa
lampau di Indonesia pernah terjadi tragedi yang sangat memilukan bangsa.
Diharapkan
dengan diputar kembali film tersebut, generasi muda saat ini bisa mengerti
sejarah kelam Indonesia dengan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI. Mengingat
hal itu diharapkan saat ini kita selalu waspada agar bahaya laten komunis
jangan sampai muncul dan timbul kembali di bumi pertiwi ini.
Danramil
Mertoyudan Kapten Arm M Pitoyo yang hadir dengan anggotanya, berharap agar kita
pandai mensikapi keadaan saat ini, dan jangan sampai terprovokasi apalagi ikut
– ikutan paham yang jelas – jelas dilarang oleh pemerintah.
Sementara
itu, Wiedyantara (46), ketua panitia festival mengatakan pemutaran film ini
masih perlu dan relevan untuk mengetahui sejarah bangsa. Namun perlu dilakukan
sensor atau blur gambar pada adengan – adegan yang berupa kekerasan karena
penonton yang hadir melibatkan anak – anak. Wiedyantara sangat tidak sepahamm
terhadap kelompok atau paham apapun yang bertentangan dengan NKRI. Aapalgi
sampai melakukan pemberontakan. Menurut Wiedyantara, saat ini generasi muda
perlu diberikan pendidikan karakter dan moral yang cukup dengan dilandasi
dengan pendidikan agama secara benar. Sehingga generasi muda nantinya bisa
berpola pikir secara benar dan berlogika.
Dyah Mujahidun
(45), warga Lingkungann Sutan sala satu pengunjung yang ikut menyaksikan film
tersebut menuturkan bahwa film tersebut masih layak dan relevan diputar. Selain
untuk mengingat sejarah, juga untuk memupuk rasa nasionalisme. Dyah juga
berharap agar Film ini mampu mengingatkan anak bangsa akan kejamnya komunis,
sehingga selalu waspada agar bahaya laten komunis jangan samppai timbul
kembali.
“Fim
ini untuk mengingatkan kita dan generasi sekarang, bahwa komunis begitu kejam
dan pernah memberontak tterhadap pemerintah yang sah” ujar Dyah.
Secara
keseluruhan pemutaran film berjalan dengan lancar. Disela – sela pemutaran film
juga diselingi dengan musik akustik yang disiapkan oleh panitia festival.
Rencananya festival ini akan berlansung dari 17 hingga 21 September ini.
(pendim 075).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar