Kamis, 07 Januari 2016

Dandim Magelang damping Ka BPPSDMP kunjungi Menoreh

Magelang – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementrian Pertanian RI Ir. Pending Dadih Permana, Mec. Dev. meninjau penggunaan mesin tanam (rice transplanter) di Gapoktan Tani Mulyo, dalam rangka pemberdayaan petani terpadu melalui gerakan percepatan tanam di Menoreh, Salaman (8/1).
Ikut dalam rombongan tersebut. Kapus Pengembangan SDMP Ir. Heri Sulistyo, MBA, Ir. Sugeng Riyanto, M.Sc Kepala Sekretariat Bakorluh Jawa Tengah, Komandan Kodim 0705/Magelang, Kepala STTP Magelang Ir. Gunawan,  Kepala BP2KP Kabupaten Magelang Ir. Tri Agung Swasana, Kepala Bidang Sarpras Distan Kabupaten Magelang Ir. H. Eko Widi Hermanto.
Dilokasi ujicoba tanam, secara singkat Ir.  Pending Dadih Permana menjelaskan tentang  penggunaan mesin tanan. Untuk rice transplanter ada dua jenis. Salah satu transplanter yang digunakan di Indonesia adalah rice transplanter yang sudah memakai sistem Indojarwo. Mesin tanam Indojarwo merupakan mesin tanam yang sudah menggunakan aplikasi / sistem tanam jajar legowo. Pada tanam ini sebaiknya bibit yang ditanam adalah bibit muda yang berumur 12 hari.
Selesai percobaan penggunaan mesin tanam, rombongan selanjutnya menuju Balai Desa menoreh untuk melaksanakan sarasehan.Sarasehan dan tanya jawab diikuti oleh para petani yang tergabung dalam Gapoktan Tani Mulyo, Babinsa dan perwakilan THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian se Kabupaten Magelang
Selama ini produksi pangan Indonesia sudah cukup apabila hanya untuk dikonsumsi. Namun pemerintah tentu akan merencanakan ketahanan pangan nasional. Untuk itulah Kementrian Pertanian Indonesia selalu berupaya untuk memenuhi stok pangan nasional.
Ir. Dadih dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh hadirin yang merupakan stik holder pada bidang pertanian. "Kebutuhan pangan akan terus meningkat karena populasi penduduk terus meningkat" kata Ir. Dadih.
Untuk itu Kementrian Pertanian dengan segala upayanya berusaha untuk mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional. Dijelaskan oleh Ir. Dadih bahwa penggunaan mesin tanam merupakan upaya pemerintah untuk mencukupi kebutuhan tenaga dalam penanaman padi. Saat ini petani yang ada hampir sebagian besar sudah berusia yang sudah tua.
Lebih lanjut Ir. Dadih mengajak generasi muda untuk meneruskan pekerjaan petani. Regenerasi petani sudah sangat diperlukan. Ini maerupakan salah satu tugas dari penyuluh untuk menyiapkan tenaga / generasi muda petani.
"Kalau TNI atau PNS ada istilah "pensiun" masa petani tidak ada pensiunnya" ujar Dadih,
Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah pemanfaatan alat mesin pertanian. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk menimbulkan daya tarik bagi generasi petani.

Mengakhiri penjelasannya, Ka BPPSDMP menekankan agar seluruh petugas dilapangan supaya membuat laporan setiap perkembangan, kendalanya dan cara mengatasinya.  Evaluasi sebaiknya dilaksanakan oleh para penyuluh setiap harinya. Agar kendala dan hambatan dilapangan dapat segera diatasi. (Hombing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar