Magelang – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian Kementrian Pertanian RI Ir. Pending Dadih Permana, Mec. Dev. meninjau
penggunaan mesin tanam (rice transplanter) di Gapoktan Tani Mulyo, dalam rangka
pemberdayaan petani terpadu melalui gerakan percepatan tanam di Menoreh,
Salaman (8/1).
Ikut dalam rombongan tersebut. Kapus Pengembangan SDMP Ir. Heri
Sulistyo, MBA, Ir. Sugeng Riyanto, M.Sc Kepala Sekretariat Bakorluh Jawa
Tengah, Komandan Kodim 0705/Magelang, Kepala STTP Magelang Ir. Gunawan,
Kepala BP2KP Kabupaten Magelang Ir. Tri Agung Swasana, Kepala Bidang Sarpras
Distan Kabupaten Magelang Ir. H. Eko Widi Hermanto.
Dilokasi ujicoba tanam, secara singkat Ir. Pending Dadih Permana
menjelaskan tentang penggunaan mesin tanan. Untuk rice transplanter ada
dua jenis. Salah satu transplanter yang digunakan di Indonesia adalah rice
transplanter yang sudah memakai sistem Indojarwo. Mesin tanam Indojarwo
merupakan mesin tanam yang sudah menggunakan aplikasi / sistem tanam jajar
legowo. Pada tanam ini sebaiknya bibit yang ditanam adalah bibit muda yang
berumur 12 hari.
Selesai percobaan penggunaan mesin tanam, rombongan selanjutnya menuju
Balai Desa menoreh untuk melaksanakan sarasehan.Sarasehan dan tanya jawab
diikuti oleh para petani yang tergabung dalam Gapoktan Tani Mulyo, Babinsa dan
perwakilan THL Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian se Kabupaten Magelang
Selama ini produksi pangan Indonesia sudah cukup apabila hanya untuk
dikonsumsi. Namun pemerintah tentu akan merencanakan ketahanan pangan nasional.
Untuk itulah Kementrian Pertanian Indonesia selalu berupaya untuk memenuhi stok
pangan nasional.
Ir. Dadih dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh
hadirin yang merupakan stik holder pada bidang pertanian. "Kebutuhan
pangan akan terus meningkat karena populasi penduduk terus meningkat" kata
Ir. Dadih.
Untuk itu Kementrian Pertanian dengan segala upayanya berusaha untuk
mencukupi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Jawa Tengah merupakan salah satu
daerah penyangga pangan nasional. Dijelaskan oleh Ir. Dadih bahwa penggunaan
mesin tanam merupakan upaya pemerintah untuk mencukupi kebutuhan tenaga dalam
penanaman padi. Saat ini petani yang ada hampir sebagian besar sudah berusia
yang sudah tua.
Lebih lanjut Ir. Dadih mengajak generasi muda untuk meneruskan pekerjaan
petani. Regenerasi petani sudah sangat diperlukan. Ini maerupakan salah satu
tugas dari penyuluh untuk menyiapkan tenaga / generasi muda petani.
"Kalau TNI atau PNS ada istilah "pensiun" masa petani
tidak ada pensiunnya" ujar Dadih,
Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah pemanfaatan
alat mesin pertanian. Hal itu merupakan salah satu upaya untuk menimbulkan daya
tarik bagi generasi petani.
Mengakhiri penjelasannya, Ka BPPSDMP menekankan agar seluruh petugas
dilapangan supaya membuat laporan setiap perkembangan, kendalanya dan cara
mengatasinya. Evaluasi sebaiknya dilaksanakan oleh para penyuluh setiap
harinya. Agar kendala dan hambatan dilapangan dapat segera diatasi. (Hombing)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar